Malam lebah adalah penutup madu
dan royal jelly, dalam dunia farmasi, berguna untuk membuat plester atau kain
pembalut, obat-obatan luar, industry batik, sepatu, krayon, dsb. Malam lebah
yang dihasilkan oleh lebah pekeja tidak dibuat dari bunga, akan tetapi di buat
dalam kelenjar yang terletak di bagian bawah perut lebah dengan meminum madu alami dan memakan tepung sari yan banyak.
Malam lebah dihasilkan oleh lebah pekerja yang berusia lebih dari 12 hari,
warna malam lebah antara lain kuning, putih, jingga, bahkan juga hitam. Bangsa
mesir kuno mnggunakan malam lebah untuk mengawetkan mayat. Dewasa ini
penggunaan malam lebah lebih meluas, seperti pada industri kabel sebagai
penambah daya isolator, serta berbagai formula kecantikan seperti krim wajah, lipstick,
lotion, serta cairan pembersih wajah, selain itu malam lebah banyak digunakan
pada industri pembuatan lilin, hal ini karena lilin yang terbuat dari malam
lebah mempunyai kelebihan, yaitu terbakarnya lambat, tidak mengeluarkan asap,
dan mengeluarkan aroma yang sedap.
Malam
lebah diperoleh ketika pelepasan tutup madu, dimana tiap 43,5kg madu terdapat 0,453kg-0,906kg malam lebah. Dengan titik
lebur yang rendah dan padat jenisnya, malam mudah dipisahdari madu dan
benda-benda asing. Setelah madu mentah disaring dari sarang lebah, dengan
memanaskan sisanya antara 60°C-71°C akan membuat malam mengapung diatas
permukaan sisa madu alami, dan setelah didinginkan malam akan mudah diperoleh. Karena
madu alami maupun malam madu dapat rusak oleh pemanasan berlebih, pengontrolan temperatur
peralatan yang tepat sangat dibutuhkan, hal ini karena malam lebah dapat rusak
apabila dipanaskan pada suhu lebIh dari 85°C.
Pengambilan
cairan malam dapat disaring menggunakan spon, lalu di tuang pada cetakan, benda-benda
asing seperti kotoran, debu, dan resin akan mengendap di bawah cetakan sebagai
residu, untuk menghasilkan olahan malam lebah yang berkualitas tinggi, residu
tadi harus dibuang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar